Seperti diketahui sebelumnya jika para pengguna perangkat Xiaomi Indonesia sedikit dikagetkan dengan kabar seputar Harga Handphone Xiaomi Redmi 5A. Perangkat terbaru dari Xiaomi ini akan dibanderol dengan harga yang bisa dibilang cukup minim namun tetap hadir dengan spesifikasi mumpuni.
Perangkat Handphone MIUI yang diluncurkan pada 20 Desember 2017 lalu ini ditujukan untuk kalangan entry level dan diprediksi akan menjadi pesain yang sangat kuat bagi perangkat-perangkat kompetitor dikelasnya.
Hadir dengan bentangan layar seluas 5 Inci dengan resolusi HD 1280 x 720 piksel. Redmi 5A didukung dengan Chipset buatauan Qualcomm yaitu Snapdragon 425, yang dipercaya dapat menjalankan multitasking denga lancar dan minim lag.
Dibekali dengan CPU bertipe Quad-Core berkecepatan 1.4 Ghz Cortex A-53 yang dipadukan dengan pengolah grafis Adreno 308. Selain itu hadir juga RAM sebesar 2 GB dengan kapasitas penyimpanan sebesar 16 GB. Jika pada perangkat pendahulunya Redmi 4A hadir dengan konsep hybrid, atau slot SIM Card dan memori eksternal menjadi satu. Sehingga para pengguna harus mengorbankan salah satu fitur antara Dual-SIM Card atau ekspansi kapasitas penyimpanan. Kali ini pada Redmi 5A hadir dengan 3 slot aktif yaitu untuk fitur Dual-SIM Card dan slot tambahan khusus untuk memori eksternal yang mampu menyimpan hingga kapasitas 256 GB. kedua slot untuk SIM Card juga sudah mendukung konektivitas 4G.
Untuk segmen daya, Handphone ini dibekali baterai sebesar 3000 mAh. Dan sudah berbasis sistem operasi Android 7.1 Nougat yang dikemas dalam tampilan antarmuka MIUI 9. Soal kamera, Redmi 5A mengusung kamera utama 13 MP yang disertai LED Flash, serta kamera depan dengan resolusi 5 MP.
Dengan spesifikasi mumpuni tadi, pihak Xiaomi hanya membanderol Handphone terbarunya ini seharga Rp 999.000. Sang CEO Xiaomi sendiri yang mengklaim jika pihaknya tidak mengambil untung dari Handphone tersebut. Bahkan ada kabar yang mengatakan jika mereka mematok harga tersebut hanya berdasarkan biaya modal penjualan.
Sejak awal memasuki bisnis Handphone, Xiaomi memang dikenal sebagai perusahaan yang murah tapi tidak murahan. Keberadaannya mampu mengacaukan harga pasar Handphone tanah air bahkan pasar dunia. Sehingga bukan hal yang aneh jika tingkat penjualan Handphone Xiaomi cukup tinggi disepanjang 2017 lalu termasuk juga di pasar Indonesia.
Meski mengusung performa yang mumpuni, harga murah yang dimiliki oleh Redmi 5A membuatnya harus kehilangan beberapa fitur. Namun mengingat perangkat ini ditujukan untuk segmen entry level hal ini dirasa cukup wajar saja.
Fitur pertama yang hilang pada Redmi 5A ini adalah sensor sidik jari. Padahal penggunaan sensor sidik jari untuk membuka kunci secara cepat dan akurat sudah sangat umum digunakan pada perangkat saat ini. Ini menyebabkan pengguna harus sedikit repot melakukan unlock dengan cara menyentuh layar, baik dengan kode angka, maupun pola (pattern).
Kemudian kualitas kamera yang dihasilkan Handphone ini masih sangat standar. Akan tetapi kembali hal ini sangat dimaklumi. Handphone ini juga tidak dilengkapi dengan sensor Gyroscope. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi gerakan yang bertumpu pada objek pengguna dengan menyesuaikan gravitasi bumi. Sensor ini juga akan mendukung penggunaan aplikasi dan perangkat VR (virtual reality). Handphone ini hanya dilengkapi dengan sensor jarak, kompas, accelerometer, dan ambient light.
Dan Bodinya masih dibalut oleh material plastik. Meski terlihat lebih rapuh dan juga menurunnya aksen mewah karena tidak mengusung bodi metal, sebenarnya penggunaan material plastik ini juga memberikan sebuah keuntungan. Handphone berbahan plastik diklaim lebih baik ketimbang Handphone berbahan metal saat menangkap sinyal. Bodi berbahan metal bisa memecahkan sinyal, karena memiliki retensi yang lebih besar untuk menangkap sinyal. Cara dan arah menggenggam perangkat bisa menentukan sinyal yang bsia ditangkap oleh pernagkat. Sedangkan material plastik dapat menangkap sinyal dengan lebih luas tanpa terganggu faktor – faktor luar lainnya.
Untuk mengetahui infromasi menarik lainnya kamu juga bisa mengunjungi website kliknklik.com.