Para peneliti di Amerika Serikat tanpa sengaja telah menemukan baterai yang mampu dicas lebih dari ratusan ribu kali tanpa menunjukkan tanda-tanda penurunan kapasitas maupun kerusakan sel-sel baterai.
Awalnya para peneliti dari Universitas California, Irvine mencari rancangan baterai yang tidak menggunakan elemen cair sebagai penyimpan energi. Hal ini merupakan salah satu alasan kenapa baterai lithium memiliki banyak kelemahan dalam hal pengiriman dan pengemasan, karena kandungan elemen cair yang ada di dalamnya menuntut sifat yang lebih sensitif terhadap suhu serta mudah terbakar.
Sebagai pengganti elemen cair, tim menggunakan gel elektrolit dan dikombinasikan dengan kawat nano emas, bukan lithium untuk menyimpan listrik. Setelah dilakukan ujicoba, disain tersebut ternyata lebih tangguh daripada susunan baterai yang digunakan saat ini.
Penggunaan kawat nano bukanlah hal yang baru dalam teknologi baterai. Hanya saja selama ini baterai lithium mengalami kemerosotan atau kerapuhan kawat ini sehingga dari waktu-ke waktu baterai lithium ion mengalami pengurangan kapasitas serta menjadi baterai mati alias sudah tidak bisa dicas lagi.
Selama dua bulan menjalani percobaan dan 200.000 kali mengalami pengisian ulang, tim dari UC Irvine tidak melihat tanda-tanda kemunduran kapasitas atau melihat adanya kerusakan dalam sel baterai. Biasanya baterai yang sudah kita pakai saat ini akan mengalami drop setelah 7000 kali pengisian ulang.
Riset ini telah dipublikasikan dalam American Chemical Society’s Energy Letter pada 20 April 2016.
Tampaknya masa depan baterai sudah mulai terlihat, kedepannya akan hadir baterai dengan kapasitas yang lebih besar serta dengan umur carghing yang lebih panjang.
Anda butuh tambahan kapasitas baterai untuk meningkatkan masa nyala perangkat anda? Cek beraneka macam powerbank dengan bentuk lucu dan unik serta terdapat bendera tim sepakbola kesayangan anda di toko laptop online kliknklik.com.