Akhirnya konsep ponsel modular yang telah digodok matang-matang oleh Google selama bertahun-tahun akan segera direalisasikan. ARA akan menjadi ponsel pertama yang dibuat oleh Google sendiri (sebelumnya telah membuat laptop, tablet dan beberapa hal lainnya).
ARA merupakan mimpi nyata untuk memodularisasikan segala sesuatu yang menempel di handphone, mulai dari layar, prosesor, hingga kamera. Project ARA akan dikirimkan akhir tahun ini kepada pengembang. Sedangkan untuk versi pengguna akan dijual kira-kira tahun depan. Semua selot modular yang tersedia saling terhubung melalui jaringan modul UniPro dan bisa mentransfer data hingga rate maksimal 11.9Gbps. Sayangnya Google tidak jadi memodularkan komponen inti seperti prosesor dan RAM. Besar kemungkinan upgrade prosesor dan RAM hanya akan bisa dengan membeli frame atau tulang baru.
Google sendiri memulai dengan daftar beberapa pengembang yang cukup respek dengan project ini: Panasonic, TDK, Wistron, E-ink, Toshiba, Harman, Samsung, Sony Pictures dan beberapa perusahaan kesehatan. Beberapa perusahaan ini mungkin akan menciptakan sesuatu yang nyata untuk telepon ini: speaker besar, baterai tambahan, layar E-ink. Dan beberapa yang lain mungkin akan menciptakan hal yang tidak bergitu jelas seperti pengukur kadar glukosa misalnya. Namun semuanya tampak begitu antusias untuk mengadopsi ponsel bongkar pasang ini.
Google sendiri juga pastinya akan membuat beberapa modul. Mereka bereksperiman dengan bahan plastik, kayu dan bahan-bahan lainnya yang mungkin belum pernah anda temukan di ponsel seperti beton. Ya beton sungguhan.
Meskipun ekosistem pengembangan ponsel ini dibuka oleh Google, namun Google tidak akan sekedar lepas tangan. Google masih perlu mengatur agar para pengembang tidak membuat modul-modul yang membuat penampilan ARA menjadi berantakan. Jadi Google akan menekankan standar estetika seperti misalnya logo merk boleh dipajang di modul namun dengan ukuran yang kecil. Akan ada tim pengembangan modul yang akan membantu para pengembang memahami bagaimana seharusnya mereka membuat hardware baru.
Selain mengatur hardware, Google sebagai perancang software juga mengendalikan bagaimana hardware ini terhubung dengan perangkat lunak. Sebagaimana didemonstrasikan di Google I/O, tampak ponsel bongkar pasang ini bisa diperintah untuk melepas salah satu bagian modulnya menggunakan perintah suara.”Ok Google, eject the camera”. Kemudian modul kamera benar-benar terlepas dan diambut dengan riuh tepuk tangan penonton. Ponsel ARA dipastikan akan meluncur menggunakan Android N.
“OK Google, eject the camera.” Now that’s what I want in a modular phone. Assuming it only recognizes me, that is! pic.twitter.com/y7gzXpkL8l
— Sean Hollister (@StarFire2258) May 20, 2016
Jika ekosistem modul ini berkembang, bukan tidak mungkin akan ada perusahaan yang menyasar untuk membuat frame atau tulang ponsel ARA itu sendiri. Dan ketika modul menjadi kebiasaan, modul-modul ini akan menjadi sesuatu yang umum digunakan untuk ditambahkan ke perangkat-perangkat lain seperti misalnya modul kamera yang bagus bisa anda tambahkan ke ponsel, tablet bahkan mungkin akan ada perusahaan yang membuat pintu rumah yang bisa dipasangi modul ARA.
Kesimpulan yang bisa diambil dari Project ARA adalah, smartphone memulai langkah seperti yang pernah diambil oleh PC desktop, dimana bagian-bagiannya dibangun oleh bermacam-macam vendor sehingga memungkinkan untuk merancang sendiri perangkat yang diinginkan pengguna.
Tertarik untuk menggunakan ponsel bongkar pasang? Berikut adalah video teaser tentang bagaimana ponsel ARA digunakan.
Pastikan anda menunggu ponsel rilis terbaru hanya di Kliknklik.com