Pada bulan Juli 2019, dirilis chip prosesor Zen 2/Ryzen 3000 (Matisse). Zen 2 adalah nama kode untuk penerus arsitektur mikro Zen dan Zen 2+ AMD yang dibuat pada basis 7 nanometer. Chip ini memberi daya pada generasi ketiga prosesor Ryzen atau yang kini dikenal dengan Ryzen 3000.
AMD dengan bangga memperkenalkan prosesor kuat generasi ke-3, AMD Ryzen 3000, bagi kalangan penggemar PC dan komunitas game. Selain memberikan peningkatan yang signifikan dalam kinerja aplikasi single-thread dan instruksi per clock, teknologi prosesor 7nm ini membuat chip bisa bekerja lebih dingin sekaligus meningkatkan jumlah inti hingga 16 core.
Prosesor Ryzen 3000 menjadi hits dan kini berada di tangan para penggemar di seluruh dunia. AMD telah mengamati semua kegiatan di komunitas penggemar secara intens dan menanggapi banyak komentar via media sosial seperti pada tweet-nya.
AMD memonitor dengan cermat umpan balik di komunitas penggemar tersebut tentang produk ini dan memahami bahwa beberapa pengguna melaporkan bahwa prosesor Ryzen 3000 tidak mencapai frekuensi peningkatan spek dan terdapat perbedaan dalam prosesor Ryzen 3000 mengenai rated boost frequencies, kecepatan clock boost di bawah frekuensi prosesor yang diharapkan.
Tidak hanya itu, fenomena overclocking Roman “der8auer” Hartung menugaskan survei untuk melihat berapa banyak pemilik Ryzen 3000 yang benar-benar tidak mengalami peningkatan frekuensi (boost frequency) seperti yang diiklankan dan mendata para pengguna yang tidak bisa mencapai frekuensi nilai (rated frequency) dengan chip mereka sendiri.
Lebih dari 2.700 orang menanggapi survey dan banyak yang melaporkan bahwa prosesor mereka tidak pernah mencapai frekuensi boost maksimum yang diiklankan (meskipun ada beberapa yang mencapai 25MHz) ketika menjalankan Cinebench R20. Cinebench R20 adalah patokan yang cukup ketat yang memungkinkan prosesor untuk memaksimalkan frekuensinya dalam uji inti tunggal.
Memang ada beberapa kekhawatiran yang muncul tentang frekuensi peningkatan maksimum untuk prosesor ini, AMD telah mengamati hal ini. Sebenarnya, untuk frekuensi peningkatan prosesor tergantung pada banyak variabel termasuk beban kerja, desain sistem, dan solusi pendinginan.
AMD peka terhadap kenyataan bahwa setidaknya beberapa pemilik Ryzen 3000 mungkin kecewa dengan fakta bahwa chip mereka tidak dapat mencapai frekuensi tersebut di bawah beban. Namun hal yang perlu diperhatikan, AMD telah mendengarkan umpan balik dari masyarakat.
AMD telah mengidentifikasi masalah dalam firmware yang mengurangi frekuensi dorongan (boost frequency) dalam beberapa situasi dan sedang berupaya membuat perbaikan yang tersedia yang akan didorong ke mitra motherboard perangkat kerasnya. AMD juga kini sedang dalam proses mempersiapkan pembaruan BIOS untuk mitra motherboard yang membahas masalah ini dan menyertakan tambahan peningkatan kinerja. Pada tanggal 10 September 2019, pembaruan diberikan kepada komunitas mengenai ketersediaan BIOS.
Setelah AMD melakukan perbaikan pada Zen 2/Ryzen 3000 (Matisse), item besar berikutnya dalam agendanya adalah merilis Ryzen 3950X 12-core / 32-thread yang dijanjikan akan diluncurkan pada bulan September. Jadi, tunggu saja perilisan versi terbarunya.
Semoga info ini bermanfaat. Klik di sini untuk mendapatkan update info smartphone dan gadget terbaru dan daftar segera KliknKlik untuk mendapatkan penawaran terbaik dari kami.