Tak bisa di pungkiri pasar Xiaomi Indonesia cukup besar, peminat perangkat-perangkat besutan perusahaan asal China ini memang cukup membludak. Meski baru Xiaomi langsung bisa masuk kedalam jajaran lima besar perusahaan Handphone pintar di pasar Indonesia.
Berdasarkan dari data laporan IDC per kuartal ketiga tahun 2017 kemarin. Lima besar merk Handphone di pasar Indonesia diantaranya adalah Samsung, Oppo, Advan, Vivo dan juga Xiaomi. Samsung masih cukup kokoh di posisi puncak dengan berhasil meraih market share sebesar 30%, disusul oleh Oppo di posisi kedua dengan market share sebesar 25%. Kemudian dibawahnya ada Advan 8,3%, Vivo 7,5% dan yang terakhir Xiaomi dengan market share sebesar 5,2%. Dengan torehan ini Xiaomi berhasil menghempaskan Lenovo yang sebelumnya berada di posisi kelima.
Untuk Xiaomi hal ini tentunya merupakan salah satu prestasi yang sangat baik. Pencapaian di Indonesia ini juga sejalan dengan keberhasilan Xiaomi di pasar global. Menurut informasi yang beredar saat ini Xiaomi juga berhasil menempati urutan kelima di pasar Handphone dunia.
Apa sebenarnya yang mampu membuat Xiaomi begitu cepat berkembang bahkan hingga bisa masuk ke jajaran elit brand ponsel pintar ini. Padahal seperti diketahui jika kompetisi dipasar Handphone ini terbilang cukup ketat.
Persepsi sebagai salah satu brand yang mengusung spesifikasi kelas menengah namun dengan harga Handphone yang sangat bersahabat ini, adalah salah satu alasan yang membuat vendor yang bermarkas di Shenzen (China) itu, dengan cepat naik ke jajaran elit.
Xiaomi mampu dengan cepat menguasai segmen Handphone mid to low end, yang merupakan pasar terbesar di Tanah Air. Cukup wajar jika akhirnya para petinggi dari Xiaomi yakin jika peluang terbuka cukup lebar untuk bisa mengejar Samsung yang sudah menguasai pasar Indonesia sejak 2012.
Dan nampaknya rencana mengkudeta Samsung ini memang menjadi hal yang cukup serius terlihat dari pernyataan Lei Jun, Founder dan CEO Xiaomi. Lei telah menetapkan Indonesia sebagai pasar strategis. Sebab, peringkat brand Xiaomi di pasar Indonesia terus meningkat.
“Hasil yang didapatkan Xiaomi di pasar Indonesia sangat memuaskan. Karena itu kami akan membuka banyak gerai offline di Tanah Air. Target kami adalah menghadirkan kurang lebih 100 toko hingga akhir tahun nanti,” ungkap Lei Jun.
Demi merealisasikan rencananya untuk mendepak Samsung dari posisi puncak, Lei Jun bahkan rela bolak balik ke Jakarta. Ia ingin secara langsung memastikan strategi yang telah disusunnya ini bisa dijalankan dengan baik.
“Kami akan menjalankan secara utuh seutuhnya model yang kami jalankan di Tiongkok secara bertahap di Indonesia. Xiaomi banyak sekali produk-produk keren yang pelan-pelan akan kami masukkan ke Indonesia”, ujar Lei Jun.
Kita lihat bagaimana perkembangan dari stategi Xiaomi, apakah berhasil mendepak Samsung dari posisi puncak. Temukan berbagai berita menarik lainnya hanya di website kliknklik.com.