Sebuah maskapai penerbangan komersil di Belanda menjadi maskapai penerbangan pertama yang melayani pelanggannya menggunakan aplikasi chatting Facebook Messenger. Para penumpang kini bisa melakukan cek-in, melihat jadwal penerbangan dan bahkan bisa berbincang-bincang dengan customer service lewat aplikasi perpesanan ini.
KLM Royal Dutch Airlines meyakini, dengan mengintegrasikan layanannya lewat Facebook Messenger yang telah memiliki sekitar 800 juta pengguna di seluruh dunia adalah langkah yang logis untuk mengembangkan bisnisnya. Para penumpang KLM tidak perlu menginstall aplikasi terpisah lainnya untuk cek-in atau melihat jadwal penerbangan. Mereka justru telah memiliki aplikasi ini terinstall di smartphonenya: Messenger.
Bagaimanapun juga, penumpang KLM masih harus memesan tiket penerbangan mereka melalui situs remi KLM.com. Penumpang hanya perlu mengaitkan plugin KLM.com pada akun Facebooknya di halaman Facebook.com. Dan setelah tiket pesawat dipesan, penumpang dapat menerima konfirmasi pemesanan, pemberitahuan cek-in, tiket boarding pass dan update status penerbangan real time di aplikasi Messenger mereka.
Penumpang yang memiliki pertanyaan juga bisa menghubungi support KLM melalui Messenger setiap saat. Layanan ini juga telah mendukung 13 bahasa pada saat awal peluncuran, termasuk Belanda, Inggris, Jerman, Spanyol, Portugis, Italia, Prancis, Norwegia, Rusia, Jepang, Cina, Korea, dan Thailand.
Facebook telah merilis layanan Messenger untuk bisnis sekitar satu tahun yang lalu.
Idenya adalah, aplikasi perpesanan dipakai di mana-mana dan sangat lengket dengan para penggunanya. Orang-orang mempercayai dan mengandalkan aplikasi perpesanan tidak hanya untuk berkomunikasi bisasa saja, namun lebih dari itu untuk bersosialisasi secara luas. Facebook meyakini Messenger untuk bisnis dapat membantu bagaimana sebuah perusahaan dan para pelanggannya dapat berkomunikasi. Sebagai contoh misalnya, sekitar empat dari lima para penumpang pesawat terbang di Amerika Serikat telah menggunakan Facebook Messenger terinstall di smartphonenya.
Sosial media kini telah menjadi alat yang terbukti efektif bagi banyak perusahaan untuk berhubungan dengan para konsumen. Orang-orang sudah terbiasa menjangkau perusahaan melalui akun resmi Facebook atau Twitter guna mendapatkan informasi atau permasalahan lainnya. Memperluas kegunaan Messenger, memberikan jalan bagi para pebisnis untuk memecahkan masalah dan berbagi informasi.
“Anda memiliki begitu banyak channel yang berbeda-beda untuk berkomunikasi dengan layanan dan bisnis meskipun semua itu kurang sempurna, namun mereka pasti membawa sesuatu,” tutur David Marcus, Vice President untuk produk messaging di Facebook. “Apa yang telah mampu kami lakukan adalah memberikan yang terbaik dari setiap metode yang kurang sempurna tadi dalam satu percakapan yang terjadi di Messenger.”
Facebook baru bekerjasama dengan segelintir perusahaan untuk membawa Messenger ke dalam bisnis. Penyebaran pertama kali lewat KLM ini menjadi salah satu layanan publik yang cukup besar.
KLM berharap Messenger akan mengurangi permasalahan penumpang yang ingin melihat semua detail perjalanan mereka dalam sebuah thread percakapan. Untuk menarik minat para pengguna layanan ini, maskapai menawarkan tiket gratis bagi orang-orang yang mau menggunakan Facebook Messengernya untuk cek-in penerbangan.
Butuh smartphone dengan RAM besar untuk aplikasi Facebook Messenger? cek produk-produknya di website KliknKlik.com kategori Smartphone.